Senin, 24 Agustus 2015

Goa Maria Kerep Ambarawa

Perjalanan Anda dari dan atau ke Yogyakarta-Solo dapat dilengkapi dengan kunjungan wisata religi ke Gua Kerep yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tempat penziarahan umat Katolik yang damai dan asri ini rupanya juga banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai agama baik dari dalam maupun luar negeri.

Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) atau lebih dikenali dengan nama Gua Kerep dibangun mirip dengan Gua Maria Lourdes yang ada di Perancis. Dengan luas sekira lima hektar, tempat yang telah berdiri setengah abad ini tidak pernah sepi dari peziarah. Anda akan mendapati setiap saat dari pagi hingga malam, tempat ini senantiasa dikunjungi peziarah sekalipun di luar Bulan Maria (Mei dan Oktober).

Lokasi Gua Maria Kerep jauh dari jalan raya sehingga suasananya cukup tenang. Dari tempat ini dapat Anda melihat pemandangan Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Danau Rawa Pening. Sebagai sebuah ziarah dan tempat ibadah, Gua Maria Kerep dilengkapi fasilitas pendukung berupa Jalan Salib, Tempat Doa Lesehan, Gereja, dan taman hijau dengan bunga-bunga nan indah.

Gua Maria Kerep dibangun sebagai wujud kerinduan umat Paroki Santo Yusuf Ambarawa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan perantara Bunda Maria. Sebelum adanya GMKA, umat Katolik di Semarang dan sekitarnya berziarah ke Sendangsono, Muntilan, Jawa Tengah atau ke Sriningsih, Sleman, Yogyakarta.

Lokasi Gua Maria Kerep di kebun Bruderan sendiri ditemukan oleh Pastor Lukas Koersen SJ, yaitu direktur Bruder Apostolik dan Pastor Kester SJ. Tidak lama setelah itu, barulah Gua Maria dibangun di lokasi yang ditunjukkan kedua Pastor tersebut. Bangunan GMKA diresmikan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata SJ pada 15 Agustus 1954. Sejak diresmikan, gua ini kemudian ramai didatangi peziarah. Basanya umat Katholik berziarah ke Gua Maria pada minggu kedua setiap bulannya. Jumlah pengunjung rata-rata pada minggu kedua tersebut mencapai 8 ribu orang.

Sejak dibangun tahun 1954, Gua Maria Kerep mengalami beberapa kali renovasi dan fasilitas pendukung kegiatan rohani seperti rekoleksi, retreat, dan pertemuan rohani. Di kawasan ini juga dibangun stasi-stasi jalan salib di antara pepohonan rindang. Gua Maria Kerep dilengkapi pula kapel atau tempat beribadah yang mampu menampung 400 jamaah dan ruang rapat yang mampu menampung 180 orang. Halaman Gua Maria Kerep saat ini bisa menampung hingga 3000 umat.

Keberadaan Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) mewarnai sejarah perkembangan agama Katolik di Jawa Tengah. Sekarang ini, GMKA tidak hanya diakrabi umat Katolik Keuskupan Agung Semarang (KAS) tetapi juga oleh umat dari berbagai keuskupan di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar